Kampus Terpadu : Jl. Ring Road Utara, Condong
Catur, Sleman, Yogyakarta
Telp: (0274) 884201 – 207
Fax: (0274) 884208
Kodepos: 55283
E-Mail: amikom@amikom.ac.id
Sosok Prof. Dr. M. Suyanto, M.M. adalah representasi nyata dari akademisi yang hidup dalam dunia gagasan dan karya. Dengan prinsip “menulis untuk mengabadikan ilmu”, beliau menjadi teladan bagi sivitas akademika Universitas AMIKOM Yogyakarta, sekaligus inspirasi bagi siapa pun yang ingin menapaki perjalanan doktoral dengan semangat berbagi pengetahuan tanpa batas.
Ilmu Tidak Cukup Dipahami, Tetapi Harus Diabadikan
Dalam setiap perjalanan ilmiah, ada perbedaan mendasar antara mereka yang hanya memahami ilmu dan mereka yang mengabadikannya. Bagi Prof. Dr. M. Suyanto, M.M., Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta, sekaligus Promotor Program Doktor Informatika, ilmu baru mencapai maknanya ketika dituliskan, dibagikan, dan menjadi warisan bagi generasi berikutnya.
Pandangan ini bukan sekadar idealisme, namun diwujudkan dalam konsistensi melalui karya 40 judul buku, ribuan sitasi , dan puluhan tahun komitmen akademik yang melampaui batas institusi. Rekam jejak akademiknya menunjukkan bahwa menulis bukan kebiasaan sesaat, melainkan disiplin jangka panjang. Ketekunan itu tercermin dari pencapaiannya sebagai salah satu Top 10 Rektor Perguruan Tinggi Swasta dengan Sitasi Google Scholar Tertinggi Tahun 2025, di mana beliau menempati peringkat kedua dengan 6.910 sitasi.

Namun di balik produktivitas itu, tersembunyi prinsip sederhana: “Kalau menunggu sempurna, orang takut salah dan akhirnya tidak menulis. Tidak apa-apa tulisan ada yang salah, nanti bisa direvisi. Yang penting mulai dulu.”
Bagi beliau, keberanian untuk menulis dengan segala ketidaksempurnaannya adalah bentuk keberanian berpikir, dan berpikir adalah bentuk pertama dari kepemimpinan intelektual.
Dari Menulis ke Kepemimpinan Akademik
Banyak yang melihat menulis sebagai tugas akademik. Namun bagi Prof. Suyanto, menulis adalah bentuk kepemimpinan. Tulisan adalah keputusan untuk berpikir, berpendapat, dan mengambil posisi. Karena itu, seorang akademisi sejati bukan hanya yang mampu memahami teori, tetapi yang berani menuliskannya agar menjadi pijakan orang lain. Pendekatan inilah yang membuat beliau menolak batas antara akademik dan publik. Buku-bukunya tidak hanya dibaca oleh dosen atau mahasiswa, tetapi juga oleh pelaku industri kreatif, sineas, dan bahkan masyarakat umum. Beliau menulis agar pengetahuan tidak berhenti di ruang kelas. Beberapa bukunya yang paling banyak disitasi antara lain:
- The Secret of Screenplay: Oscar Winner and Box Office
- Cinematography of Oscar Winner and Box Office
- Visual Effect of Oscar Winner and Box Office
Buku-buku tersebut menjadi rujukan penting bagi akademisi dan profesional di bidang industri kreatif, perfilman, dan komunikasi visual.
“Buku yang baik bukan hanya menjelaskan, tetapi menggerakkan. Kalau tulisan kita bisa membuat orang lain berpikir, berarti ilmu itu hidup.”
Karya sebagai Narasi Bangsa
Filosofi akademik Prof. Suyanto selalu berakar pada Indonesia. Ia percaya bahwa pengetahuan tanpa konteks kebangsaan hanya akan menjadi teori asing di tanah sendiri. Itulah sebabnya, di tengah kesibukan sebagai rektor, ia tetap menulis naskah film yang mengangkat legenda dan kisah lokal Indonesia. Langkah ini bukan sekadar ekspresi kreatif, tetapi strategi kebudayaan yang mengubah local story menjadi global story.
Dalam pandangan Prof. Suyanto, menulis bukan hanya untuk kalangan akademisi. Ia berupaya menjembatani ilmu dengan masyarakat melalui gaya bahasa yang lugas dan mudah dipahami.
“Gunakan bahasa umum. Buku-buku saya dibuat agar bisa dibaca siapa saja, bahkan oleh tukang becak atau petani. Ilmu seharusnya bisa dinikmati semua orang,” ujarnya.
Pendekatan lintas disiplin antara teknologi, komunikasi, dan budaya ini juga menjadi inspirasi bagi arah riset di Program Doktor Informatika AMIKOM Yogyakarta. Di bawah bimbingannya, mahasiswa didorong tidak hanya mempublikasikan hasil penelitian, tetapi juga menemukan suara akademiknya sendiri. Dan menulis menjadi sebagai bentuk kontribusi intelektual, bukan sekadar pemenuhan administrasi.
Selain sebagai akademisi produktif, Prof. Suyanto juga aktif menulis naskah film bertema legenda dan budaya lokal Indonesia dengan tujuan membawa cerita Nusantara ke kancah global.
“Indonesia itu kaya cerita. Tantangannya adalah bagaimana menjadikannya kelas dunia. Bagaimana caranya mengubah local story menjadi global story,” tuturnya.
Inspirasi bagi Mahasiswa Doktoral
Sebagai promotor di Program Doktor Informatika Universitas AMIKOM Yogyakarta, Prof. Suyanto mendorong mahasiswa untuk berani menulis, meneliti, dan berbagi gagasan orisinal. Beliau menekankan bahwa karya tulis ilmiah bukan hanya syarat akademik, melainkan sarana untuk meninggalkan jejak intelektual bagi generasi berikutnya. Pesan beliau bagi calon mahasiswa S3 sederhana, namun sangat kuat:
“Jangan berhenti di ide atau pengalaman. Tulislah agar bisa dibaca dan bermanfaat bagi orang lain, bahkan bertahun-tahun ke depan.”
Beliau bukan hanya promotor dalam arti administratif, tetapi promotor dalam arti sejati, yaitu mendorong ilmu agar terus bergerak, hidup, dan menginspirasi.


